Sabtu, 29 Juni 2013

Mendidik Anak Ala Nabi Bag:3

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Panduan Dasar untuk Orang Tua dan Pendidik 
  • Keteladanan
Keteladanan yang baik membawa kesan positif dalam jiwa anak. Oleh karena itu,Rasulullah SAW memerintahkan agar oranng tua bersikap jujur dan menjadi teladan kepada anak-anak mereka. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa berkata kepada anaknya, “Kemarilah!(nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong (HR.Ahmad dari Abu Hurairah)
Orang tua dituntut agar menjalankan segala perintah Allah swt dan Sunah Rasul-Nya, menyangkut perilaku dan perbuatan. Karena anak melihat mereka setiap waktu. Kemampuan untuk meniru sangat besar.

  •     Memilih waktu yang tepat untuk menasehati
Rasulullah SAW selalu memperhatikan waktu dan tempat untuk menasehati anak-anak, agar hati anak-anak dapat menerima dan terkesan oleh nasehatnya. Sehingga mampu meluruskan perilaku mereka yang menyimpang dan membangun kepribadian yang bersih dan sehat. 3 pilihan waktu yang dianjurkan : Saat berjalan-jalan atau di atas kendaraan Waktu makan Ketika anak sedang sakit
  •     Bersikap adil dan tidak pilih kasih
“Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah adillah terhadap anak-anak kalian “ (HR. Muslim) “Orang yang bersikap adil akan (dimuliakan) di sisi Allah di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, yaitu orang yang adil dalam hukumnya, (adil) terhadap keluarga dan apa saja yang mereka pimpin (HR. Muslim)
  •     Memenuhi hak-hak anak
  •     Mendoakan anak
  •     Membelikan mainan
  •     Membantu anak agar berbakti dan taat
“Bantulah anak-anakmu agar berbakti! Barangsiapa yang mau melakukannya, ia dapat mengeluarkan sikap kedurhakaan dari diri anaknya (HR. Thabrani)
  •     Tidak banyak mencela dan mencaci
Cara Efektif Mengembangkan Pemikiran Anak
  •     Menceritakan kisah-kisah Terutama kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an dan Al-Hadist.
  •     Berbicara langsung, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berbicara dengan anak secara langsung, lugas dan dengan bahasa yang jelas.
  •     Berbicara sesuai dengan kemampuan akal anak
  •     Berdialog dengan tenang
  •     Metode praktis empiris
  •     Dengan cara mendidik dan mengasah ketajaman indera anak.
  •     Kebutuhan anak terhadap figure riil, Yakni Rasulullah SAW
Cara efektif membangun jiwa anak
  •     Menemani anak
  •     Menggembirakan hati anak
  •     Membangun kompetisi sehat dan memberi imbalan kepada pemenangnya
  •     Memotivasi anak
  •     Memberi pujian
  •     Bercanda dan bersenda gurau dengan anak
  •     Membangun kepercayaan diri seorang anak
  •     Mendukung kemauan anak Membangun kepercayaan sosial
  •     Membangun kepercayaan ilmiah
  •     Bermula dengan mengajarkan Al-qur’an, hadist dan sirah nabawiahnya
  •     Membangun kepercayaan ekonomi dan perdagangan
  •     Dengan melatih anak melakukan praktik jual beli, mengajaknya ke pasar dan membiarkannya membeli barang yang diinginkannya.
  •     Panggilan yang baik
  •     Memenuhi keinginan anak
  •     Bimbingan terus menerus

Dibanding semua mahluk hidup, masa kanak-kanak manusia adalah paling panjang.A
Ini semua kehendak Allah, agar cukup waktu mempersiapkan diri menerima taklif (kewajiban memikul syariat)

Bertahap dalam pengajaran

Seperti ketika mengajarkan shalat. Dalam hadist dikatakan : “Perintahkanlah anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika enggan shalat) ketika berumur 10 tahun.